mri

Artikel

Prospek Karier Akademi Radiologi ATRO DAS: Peluang dan Keunggulan di Bidang Radiologi

  Akademi Teknik Radiologi Dr. Adji Saptogino (ATRO DAS) di Cikampek merupakan kampus yang khusus mempersiapkan tenaga ahli di bidang radiologi. Dengan program studi unggulan D4 Teknologi Radiologi Pencitraan, ATRO DAS mencetak lulusan yang siap terjun ke dunia medis dengan kompetensi yang dibutuhkan di berbagai fasilitas kesehatan. Artikel ini akan mengulas prospek karier bagi lulusan ATRO DAS, keunggulan pendidikan yang mereka peroleh, dan peluang kerja di bidang radiografi. 1. Radiografer Profesional: Tenaga Kesehatan yang Dibutuhkan di Rumah Sakit dan Klinik Lulusan ATRO DAS memiliki prospek karier utama sebagai radiografer. Radiografer adalah tenaga kesehatan yang bertanggung jawab dalam pengoperasian alat-alat pencitraan medis, seperti rontgen, CT-scan, MRI, hingga alat kedokteran nuklir. Mereka bekerja sama dengan dokter spesialis radiologi untuk melakukan prosedur pemeriksaan yang akurat demi mendukung diagnosa medis. Karena kebutuhan akan tenaga radiografer terus meningkat, lulusan ATRO DAS memiliki peluang kerja yang luas di rumah sakit, klinik kesehatan, dan pusat diagnostik di seluruh Indonesia. Apalagi dengan dukungan dari Rumah Sakit Izza Cikampek, yang menjadi tempat praktik bagi mahasiswa ATRO DAS, lulusan kampus ini sudah memiliki pengalaman lapangan yang memadai, membuat mereka lebih siap dalam menghadapi dunia kerja dan mendapat kepercayaan dari banyak institusi kesehatan. Seorang radiografer dapat memiliki gaji mulai dari Rp 6juta hingga 15 juta tergantung keahlian, dan pengalaman serta kualifikasi teknisnya 2. Peluang Karier dalam Industri Kesehatan yang Semakin Berkembang Perkembangan teknologi medis dan peningkatan kebutuhan layanan kesehatan di Indonesia turut membuka peluang karier bagi lulusan ATRO DAS. Selain bekerja sebagai radiografer di rumah sakit dan klinik, lulusan juga memiliki kesempatan untuk berkarier di sektor-sektor lain yang terkait dengan pencitraan medis, seperti: Pusat Radiologi Independen: Banyak pusat radiologi yang menyediakan layanan khusus untuk pemeriksaan CT-Scan, MRI, dan rontgen. Lulusan ATRO DAS dapat bergabung dalam institusi ini, yang biasanya menawarkan layanan medis untuk pasien rawat jalan dan spesialis. Perusahaan Distribusi Alat Kesehatan: Lulusan ATRO DAS yang memiliki pengetahuan teknis tentang peralatan radiologi juga dapat bekerja dalam perusahaan yang mendistribusikan alat-alat medis seperti MRI, CT-scan, atau peralatan X-ray. Sebagai tenaga ahli, mereka bisa berperan dalam pengujian kualitas, pemasangan, dan pelatihan pengguna alat kesehatan. Peneliti dan Konsultan di Bidang Teknologi Medis: Seiring berkembangnya teknologi, lulusan radiologi yang memiliki minat dalam riset dapat mengambil peran sebagai peneliti atau konsultan dalam perusahaan teknologi medis, atau lembaga yang melakukan pengembangan peralatan kesehatan. 3. Keunggulan Lulusan ATRO DAS: Pendidikan Berbasis Praktik dengan Teknologi Terkini Lulusan ATRO DAS memiliki keunggulan yang signifikan berkat kurikulum pendidikan yang berbasis praktik. Dengan kolaborasi ATRO DAS dan Rumah Sakit Izza Cikampek, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk praktik langsung dalam lingkungan rumah sakit. Ini membantu lulusan untuk memahami cara kerja peralatan radiologi dan mendapatkan pengalaman klinis yang sangat berharga. Selain itu, ATRO DAS mengintegrasikan teknologi terbaru dalam pendidikan radiologi yang memungkinkan lulusan memiliki keahlian dalam menggunakan berbagai alat pencitraan medis yang modern. Pendidikan karakter yang kuat juga menjadi bagian penting dalam membentuk tenaga kesehatan yang profesional, beretika, dan siap melayani masyarakat dengan baik. Kesimpulan: Lulusan ATRO DAS Siap Menjadi Tenaga Kesehatan Profesional di Indonesia Prospek karier lulusan ATRO DAS sangat menjanjikan dengan peluang yang luas di berbagai fasilitas kesehatan, pusat radiologi, industri alat kesehatan, hingga riset teknologi medis. Dengan pendidikan yang fokus pada praktik, didukung oleh fasilitas Rumah Sakit Izza Cikampek, lulusan ATRO DAS memiliki keunggulan kompetitif di pasar kerja. Bagi Anda yang tertarik berkarier di bidang radiologi, ATRO DAS adalah pilihan yang tepat untuk masa depan cerah di industri kesehatan.

Apa itu Pemeriksaan MRI dan Mengapa Perlu Dilakukan?
Artikel

Apa itu Pemeriksaan MRI dan Mengapa Perlu Dilakukan?

Rsabhk.co.id, Jakarta. Magnetic Resonance Imaging atau yang lebih dikenal MRI merupakan salah satu dari pemeriksaan radiologi yang cara mendapatkan gambarnya dengan menggunakan medan magnet dan radio frekuensi (gelombang radio). Medan magnet diubah-ubah setiap waktu dan kemudian arus listrik dialirkan, dikelola, dikomputasi sehingga menghasilkan gambar-gambar yang sifatnya akan mencerminkan keadaan yang ada didalam jaringan/organ-organ dalam tubuh kita. Didalam tubuh itu dapat terlihat apakah ada penyakit seperti tumor, radang, kelainan pembuluh darah, kelainan bawaan dengan lebih jelas dibandingkan pemeriksaan radiologi yang lain. Ada beberapa tingkatan dalam MRI yaitu 1,5T dan 3T, T dimaksud adalah satuan internasional dari Tesla, Tesla adalah kekuatan medan magnet. Semua pemeriksaan radiologi harus dengan permintaan dari dokter, apabila seorang dokter menganjurkan pemeriksaan MRI, biasanya dokter sudah mempertimbangkan banyak aspek seperti pemeriksaan fisik, hasil laboratorium, dan hasil pemeriksaan radiologis yang lain (USG). Selain untuk membantu dokter mendiagnosis masalah kesehatan, pemeriksaan MRI juga dapat digunakan sebagai salah satu penentu langkah pengobatan dan mengevaluasi efektivitas terapi. Jaringan tubuh manusia banyak terdiri dari air (proton hydrogen) dan itu yang dipengaruhi oleh medan magnet, sehingga setiap jenis jaringan ditubuh kita akan memberikan sinyal yang berbeda dan pada saat dijadikan gambar menghasilakan gambar yang mirip dengan keadaan didalam tubuh kita. Seorang anak dengan kelainan tumbuh kembang, biasanya kelainan-kelainan tersebut dapat diidentifikasi dengan melakukan pemeriksaan MRI, karena kemampuan MRI dapat melihat jaringan lunak, sehingga dapat ditemukan jawaban seberapa perlu pasien memerlukan tindakan operasi atau masih bisa di treatment dengan obat-obatan saja. MRI tidak hanya digunakan untuk pasien yang lebih tua, namun pasien bayi yang baru lahir pun bisa dilakukan pemeriksaan, karena MRI tidak menggunakan paparan radiasi sinar-X yang berisiko. dr. Yarmaniani Miliati Muchtar, Sp.Rad, dalam siaran live dengan radio kesehatan, Kamis (2/09/2021) menjelaskan persiapan yang perlu dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan MRI antara lain memastikan sudah ada surat pengantar permintaan pemeriksaan MRI karena semua pemeriksaan MRI harus ada justifikasi, mengisi lembar skrinning, melepas pakaian dan menggantinya dengan pakaian khusus, memastikan semua barang yang mengandung besi dan metal harus dilepaskan dari tubuh karena menggunakan teknologi magnet, memakai penyumbat telinga (ear plug) serta mempersiapkan diri untuk berbaring tenang. Yang juga perlu diketahui adalah pemeriksaan MRI tidak dapat dilakukan pada semua orang, misalnya pada pasien yang tubuhnya dipasangi alat bantu berbahan logam. Selain karena masalah keamanan, logam yang ada di tubuh mungkin untuk mengganggu gambar yang dihasilkan MRI, sehingga hasIl dari MRI bisa tidak akurat. Memang pemeriksaan ini cukup aman untuk dilakukan, tidak menimbulkan sakit atau efek samping apapun. Namun bukan berarti semua orang dapat melakukannya. Pada kondisi tertentu, untuk mendapatkan hasil yang lebih jelas, dibutuhkan zat kontras yang disuntikkan. Walaupun zat kontras yang digunakan untuk pemeriksaan MRI cukup aman dibandingkan pada pemeriksaan CT-scan, namun tetap harus berhati-hati terhadap risiko alergi yang timbul akibat zat kontras tersebut. Selain itu juga harus berhati-hati pada orang yang mengalami gangguan pada fungsi hati dan ginjal. Untuk itu, perlu dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh oleh dokter dan pemeriksaan penunjang laboratorium darah meliputi darah rutin, kimia darah fungsi ginjal dan hati sebelum dilakukan pemeriksaan MRI dengan kontras.   Sumber: https://www.rsabhk.co.id/artikel-kesehatan/apa-itu-pemeriksaan-mri-dan-mengapa-perlu-dilakukan Narasumber: dr. Yarmaniani Miliati Muchtar, Sp.Rad – RSAB Harapan Kita ** Berita ini disiarkan oleh Kelompok Substansi Hukum, Organisasi dan Humas RSAB Harapan Kita. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Contact Center melalui nomor hotline 021-3973-1255, SMS 0819-0417-4444 dan alamat email info[at]rsabhk[dot]co[dot]id

Scroll to Top